RSNH mendapat kehormatan menghadiri upacara 17-an ke 69 di Istana Negara
04 Sep 2014, 10:05
Tanggal 16-18 Agustus 2014 dr. Arrus Ferry mewakili RS Nur Hidayah Bantul mendapat kesempatan menghadiri 4 acara di Jakarta. Pertama adalah ramah tamah dengan seluruh pemenang lomba BKKBN dari seluruh Indonesia, Kedua menghadiri upacara peringatan detik-detik proklamasi di Istana Negara, ketiga silaturahmi dengan Ketua BKKBN, dan kempat silaturahmi dengan presiden SBY.
Kegiatan pertama diselenggarakan di Hotel Grand Cempaka pada 16 Agustus selepas Isya dalam acara dinamika kelompok pemenang lomba tingkat nasional dari BKKBN. Acara ini diisi dengan permainan-permainan yang sarat makna misalnya kerjasama dan persaingan. Pembicara yang dihadirkan adalah seorang motivator muda yaitu Hamry Gusman Zakaria pengarang buku 7 mukjizat finansial. Mas Hamry menyampaikan ada 5 keahlian yang harus dimiliki oleh seseorang agar perjuangannya berhasil yakni 1. Ahli membantu, 2. Ahli Menyakinkan, 3. Ahli bergerak cepat, 4. Ahli mencari jalan keluar dan 5. Ahli mengukir prestasi. Dalam acara ini tercipta rekor dimana 1 lajur pete terjual seharga Rp.1.500.000,00 dan akan disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan.
Menghadiri upacara peringatan detik-detik proklamasi ke 69 di Istana Negara adalah kegiatan kedua. “terasa sangat berbeda mengikuti acara secara langsung dibandingkan dengan menyaksikan lewat televisi. Suasana haru benar-benar terasa. Air mata saya keluar saat detik-detik proklamasi berlangsung ditandai dengan bunyi sirine, dentuman meriam dan melintasnya skuadron tempur TNI angkatan udara diatas istana Negara. Saya bangga dengan kegagahan para elang muda yang mengendarai Sukhoi dan F16 tersebut. Dalam hati saya berkata seandainya proyek dirgantara kita berlanjut pasti pesawat gatotkaca yang dibuat Prof. Habibie sekarang sudah ada banyak dan mungkin saja kita sudah punya pesawat tempur sendiri yang tidak kalah dengan buatan Rusia atau Amerika” papar Dr. Arrus.
Kegiatan ketiga adalah ramah tamah dengan ketua BKKBN Prof. DR. Dr. Fasli Jalal besera pejabat Eselon 1 dan 2 BKKBN pada tanggal 17 Agustus malam selepas Maghrib di Kantor BKKBN. Acara dimulai dengan santap malam dan dilanjutkan dengan foto bersama. Acara terakhir adalah mendengarkan motivasi dari motivator kenamaan Indonesia yakni Bpk. Mario Teguh. Motivator disalah satu televisi swasta nasional bertajuk Mario Teguh The Golden Ways (MTGW) ini memaparkan banyak strategi, tips dan trik menjadi seorang pembicara yang handal. “menyampaikan dengan bahasa sederhana akan lebih berhasil dibandingkan argumen-argumen hebat dengan kosa kata tingkat tinggi ketika menghadapi lawan bicara dengan keterbatasan pendidikan” adalah salah satu tips penting yang beliau ungkapkan. Tips lain yang dibagikan adalah ketika menghadapi orang lain yang sulit diajak berubah. Beliau mengatakan “LBE akan efektif. LBE, atau learning by example akan membuat diri kita menjadi role model. Banyak orang di sekitar kita yang tidak ingin mendengar kata-kata belaka namun lebih ingin melihat aksi nyata, menjadi role model adalah contoh nyata sebuah perubahan. Cara mudah jika ingin berubah ya BERUBAHLAH”.
Kegiatan keempat adalah menghadiri silaturahmi Presiden RI Bpk. SBY, Susilo Bambang Yudhoyono dengan para teladan nasional. Acara yang dilangsungkan di Jakarta International Expo ini dihadiri oleh 3100an teladan nasional termasuk paskibraka pada tanggal 18 Agustus malam selepas Isya. Berada diantara sekian banyak teladan nasional dari berbagai bidang membuat Dr. Arrus penasaran sehingga mencoba mencari tahu bagaimana mereka bisa berada disini saat ini. “Ternyata dapat saya simpulkan rahasia para teladan itu adalah bekerja lebih keras, lebih baik, lebih cepat, lebih sempurna dibanding orang lain, selalu mencatat apa yang telah dilakukan, belajar dari kesalahan, berusaha bangkit saat terpuruk, melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda sehingga tampak menonjol/khas serta mendasarkan setiap kegiatan bukan untuk menang lomba dan mengharap penghargaan namun untuk mengisi hidup dengan kegiatan yang positif agar menjadi manusia yang paling berguna bagi yang lain. Itulah yang menyebabkan mereka bisa menjadi teladan” pungkas Dr. Arrus Ferry mengakhiri wawancara.